Ekonomi
Perjudian Resmi di Thailand: Apa yang Perlu Diketahui oleh Indonesia?
Perjudian resmi di Thailand diatur untuk mengubah dinamika pariwisata; Indonesia harus beradaptasi atau berisiko kehilangan keunggulan kompetitifnya di kawasan tersebut. Apa langkah selanjutnya?

Legalisasi perjudian kasino di Thailand yang akan datang pada pertengahan tahun 2025 menandai perubahan signifikan dalam pemandangan perjudian di wilayah tersebut. Langkah ini ditargetkan pada turis asing yang berusia 20 tahun ke atas, dengan tempat-tempat terintegrasi yang dirancang untuk meningkatkan pariwisata. Bagi kami di Indonesia, ini bisa mengalihkan pendapatan pariwisata kami ke Thailand, sehingga memicu penilaian ulang kebijakan perjudian kami sendiri. Seiring dengan penyesuaian negara-negara tetangga, sangat penting bagi kami untuk memantau perkembangan agar dapat mempertahankan daya tarik dan daya saing pariwisata kami. Lebih banyak wawasan mengenai situasi ini akan kita tunggu.
Saat Thailand bersiap untuk melegalkan perjudian kasino pada pertengahan tahun 2025, kita perlu melihat lebih dekat apa arti perubahan ini, terutama bagi Indonesia. Pelegalan perjudian kasino merupakan titik balik penting bagi Thailand, memungkinkan wisatawan asing berusia 20 tahun ke atas untuk bebas mengakses area perjudian di dalam venue terintegrasi seperti hotel dan taman hiburan. Langkah ini bukan hanya tentang menyediakan hiburan; ini adalah upaya strategis untuk memperkuat sektor pariwisata, yang sudah menyumbang sekitar 12% dari PDB Thailand.
Bagi pelancong Indonesia, ini bisa berarti peluang dan pengalaman baru. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampak pariwisata potensial pada pemandangan perjudian di Indonesia sendiri. Karena Indonesia terus melarang perjudian kasino, daya tarik regulasi baru Thailand mungkin menarik turis Indonesia yang mencari pengalaman perjudian di luar negeri.
Jika kita mempertimbangkan iklim saat ini, di mana banyak orang Indonesia bepergian ke negara tetangga untuk hiburan, kasino di Thailand bisa mengalihkan sebagian besar pendapatan pariwisata dari Indonesia.
Selanjutnya, penting untuk menganalisis implikasi dari regulasi kasino yang diusulkan. Pemerintah Thailand berencana untuk mengenakan biaya masuk sebesar 5.000 baht (sekitar Rp 2,3 juta) untuk warga negara Thailand, yang mungkin akan mencegah perjudian lokal sambil mendorong kunjungan dari pengunjung asing. Pendekatan ganda ini dapat mengarahkan aliran turis yang seimbang sambil mengatur partisipasi lokal, tetapi ini juga menyoroti perbedaan mencolok dalam regulasi perjudian antara Thailand dan Indonesia.
Kita perlu mempertimbangkan bagaimana perbedaan seperti itu mungkin mempengaruhi diskusi kebijakan Indonesia mengenai legalisasi kasino. Jika legislasi disetujui melalui Majelis Nasional, lima lisensi kasino awal akan dikeluarkan untuk lokasi utama seperti Bangkok, Pattaya, Chiang Mai, dan Phuket.
Pengembangan ini menekankan niat Thailand untuk memposisikan dirinya sebagai pusat perjudian regional, berpotensi mengubah lanskap kompetitif di Asia Tenggara. Kita harus tetap waspada tentang bagaimana ini akan mempengaruhi Indonesia, baik dalam hal kehilangan pariwisata maupun penyesuaian kebijakan.