Politik
Biaya Perang Pakistan-India selama Empat Minggu Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa yang Menghabiskan Terbanyak?
Selama empat minggu, konflik Pakistan-India menimbulkan biaya sebesar Rp8.260 triliun, tetapi negara mana yang menanggung beban keuangan terbesar? Temukan detail mengejutkan di dalamnya.

Saat kita menganalisis meningkatnya biaya dari konflik yang sedang berlangsung antara India dan Pakistan, jelas bahwa beban keuangan yang ditanggung sangat besar. Dalam waktu hanya empat minggu, total biaya dari konflik ini diperkirakan mencapai Rp8.260 triliun. Angka ini tidak hanya menunjukkan intensitas dari pertempuran militer, tetapi juga mencerminkan tekanan ekonomi yang mendalam yang dialami kedua negara saat mereka memprioritaskan pengeluaran militer di atas kebutuhan domestik yang penting.
Operasi militer India sangat mahal. Dengan operasi udara saja menghasilkan biaya sekitar USD6 miliar, kita melihat bahwa sekitar 100 serangan udara dilakukan setiap hari, masing-masing dengan biaya sekitar USD80.000. Tingkat operasi udara yang terus-menerus ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kesiapan tempur, tetapi juga datang dengan biaya keuangan yang signifikan.
Kita perlu mempertimbangkan bagaimana pengeluaran militer ini mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan di India, mengalihkan dana yang seharusnya dapat mendukung infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Di sisi lain, operasi militer Pakistan juga membawa beban biaya yang besar. Biaya harian untuk patroli udara melebihi USD25 juta, yang terkumpul menjadi sekitar USD1 miliar selama empat minggu yang sama. Beban keuangan yang berat ini diperparah oleh mobilisasi pasukan harian, yang menambah sekitar USD110 juta dalam pengeluaran untuk kedua negara.
Penting untuk diakui bahwa keterlibatan militer ini tidak hanya menguras kas negara tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi kedua negara, menciptakan lingkungan di mana pertumbuhan sosial dan ekonomi menjadi semakin sulit.
Kita juga harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari konflik ini. Pengurasan ekonomi kedua negara, India dan Pakistan, tidak hanya mempengaruhi kesiapan militer tetapi juga kesejahteraan rakyat mereka. Saat sumber daya dialihkan ke pengeluaran militer, sektor-sektor penting seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur mungkin akan mengalami kemunduran, yang dapat berujung pada konsekuensi jangka panjang bagi stabilitas ekonomi.
Dalam era di mana kedua negara menghadapi tantangan mendesak seperti kemiskinan dan pengangguran, memprioritaskan pengeluaran militer menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola dan tanggung jawab.