Makassar, jantung ekonomi Sulawesi yang berdenyut, memiliki sejarah yang kaya dan pertumbuhan yang dinamis. Lokasi pesisir strategisnya telah menjadikannya pusat perdagangan dan pariwisata, dengan sektor perdagangan sendiri menyumbang 19,02% terhadap ekonomi wilayah tersebut. Penurunan pengangguran yang signifikan dan perbaikan dalam kesetaraan pendapatan menekankan ketahanan ekonominya. Upaya dalam infrastruktur dan pengembangan komunitas semakin memperkuat statusnya. Dengan para inovator muda mendorong kemajuan dan pengakuan global untuk inisiatif kota pintar, Makassar bukan hanya kota yang maju—tetapi juga kekuatan ekonomi. Masih banyak lagi yang bisa dieksplorasi tentang pusat kehidupan Sulawesi yang berkembang ini.
Signifikansi Sejarah dan Budaya
Signifikansi sejarah dan budaya Makassar berakar dari asal-usulnya sebagai Bandar Tallo pada abad ke-15, ketika berkembang sebagai pusat perdagangan penting di bawah Kerajaan Gowa-Tallo. Anda dapat melacak pentingnya sejarah kembali ke rute maritim strategis yang menghubungkan pedagang dari Asia dan sekitarnya. Lokasinya yang penting membantu membentuk lanskap budaya yang beragam, diperkaya oleh interaksi dengan pedagang dari berbagai belahan dunia. Pada tahun 1607, Makassar mengalami transformasi signifikan dengan konversinya ke Islam, ditandai dengan shalat Jumat pertama pada tanggal 9 November. Peristiwa ini dirayakan setiap tahun, menyoroti resonansi budayanya. Toleransi beragama di Makassar patut dicatat, dengan adanya koeksistensi harmonis antara komunitas Muslim dan Kristen, mencerminkan tradisi inklusivitas yang telah lama ada. Saat Anda menjelajahi Makassar, Anda akan menemukan landmark sejarah seperti Benteng Rotterdam dan makam Sultan Hasanuddin. Situs-situs ini menawarkan sekilas ke masa lalunya yang kaya, menekankan peran kota ini dalam sejarah maritim. Selain itu, nama "Makassar" dalam Nagarakertagama abad ke-14 menandakan pengakuannya sebagai wilayah penting selama era Majapahit, yang menegaskan warisan abadi di wilayah tersebut. Selain itu, Angklung sebagai Warisan Dunia tradisional, yang diakui oleh UNESCO, merupakan contoh dari pertukaran budaya yang kaya yang telah mempengaruhi adegan budaya Makassar yang semarak.
Demografi dan Tata Kelola Perkotaan
Mencakup area seluas 175.79 km², kota Makassar yang bersemangat ini adalah rumah bagi lebih dari 1,4 juta orang, menjadikannya pusat aktivitas yang ramai dengan kepadatan 8.101 individu per km².
Sebagai penduduk atau pengunjung, Anda akan menemukan bahwa Makassar bukan hanya kota angka tetapi juga hamparan budaya dan kaum muda. Dengan sekitar 27,36% dari populasinya berusia 15-29 tahun, kota ini bergemuruh dengan energi muda, yang menyegarkan pengembangan dan inovasinya.
Secara administratif, Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan, 153 kelurahan, dan 996 unit lingkungan (RW), yang mengandung total 4.978 unit komunitas (RT). Struktur ini memastikan pemerintahan yang efektif dan keterlibatan masyarakat.
Diperintah oleh Walikota H. Moh. Ramdhan Pomato dan Wakil Walikota Fatmawati Rusdi, kota ini mengandalkan tenaga kerja berdedikasi sebanyak 10.606 pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengelola urusan perkotaan dengan efisien.
Lanskap demografi kota ini ditandai dengan keberagaman penduduknya, yang didominasi oleh kelompok etnis Makassar dan Bugis, dengan minoritas seperti Toraja, Mandar, dan Buton.
Komunitas Islam yang dominan menambah kekayaan budaya, berkontribusi pada jalinan sosial kota yang dinamis. Keberagaman ini mendorong lingkungan yang dinamis di mana tradisi dan modernitas hidup berdampingan dengan mulus. Makassar juga merupakan bagian dari proyek infrastruktur besar Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan sistem transportasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 5,31% pada tahun 2023, Makassar muncul sebagai kekuatan dinamis di wilayah Sulawesi. Angka yang mengesankan ini tidak hanya melampaui pertumbuhan Sulawesi Selatan sebesar 4,51% tetapi juga mengalahkan rata-rata nasional sebesar 5,05%.
Anda akan menemukan bahwa lanskap ekonomi Makassar berkembang pesat, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 226,90 triliun. Ini diterjemahkan menjadi PDRB per kapita sebesar Rp 155,95 juta, atau sekitar US$ 8.607,08, yang menyoroti kemakmuran kota yang semakin meningkat.
Tingkat pengangguran di Makassar telah turun dari 11,82% pada 2022 menjadi 10,60% pada 2023, menunjukkan peningkatan ketersediaan pekerjaan dan stabilitas ekonomi. Tren ini mencerminkan upaya positif kota untuk meningkatkan peluang kerja bagi penduduknya.
Selain itu, Indeks Gini, yang mengukur ketimpangan pendapatan, telah membaik dari 0,395 menjadi 0,387 selama periode yang sama. Ini menunjukkan kemajuan menuju pengurangan disparitas ekonomi di dalam populasi.
Pariwisata dan perhotelan juga memainkan peran penting dalam kebangkitan ekonomi Makassar, dengan pertumbuhan yang luar biasa sebesar 12,44%. Sektor ini secara signifikan berkontribusi pada pemulihan dan pengembangan kota, memperkuat statusnya sebagai kekuatan ekonomi di Sulawesi. Selain itu, pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut telah memfasilitasi konektivitas dan logistik yang lebih baik, mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Kekuatan Ekonomi Sektoral
Beragam sektor ekonomi mendorong pertumbuhan pesat Makassar, dengan perdagangan, jasa, properti, dan konstruksi menjadi yang terdepan. Sektor perdagangan sangat berpengaruh, menyumbang 19,02% dari ekonomi regional. Sektor ini menegaskan status Makassar sebagai pusat penting untuk perdagangan regional dan internasional, memastikan kota ini tetap menjadi pemain ekonomi vital di Sulawesi.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor perhotelan telah menunjukkan kebangkitan yang mengesankan, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 12,44% pasca-pandemi. Kebangkitan ini menegaskan peran penting sektor ini dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional, meningkatkan daya tarik Makassar sebagai tujuan budaya dan bisnis. Keterlibatan Anda dalam sektor yang berkembang pesat ini dapat memanfaatkan peningkatan arus pengunjung.
Sektor konstruksi juga memainkan peran penting, menyumbang 18,67% terhadap ekonomi. Dengan perkembangan infrastruktur yang sedang berlangsung, konektivitas dan lingkungan bisnis Makassar secara keseluruhan terus meningkat. Peningkatan ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga menciptakan peluang baru bagi Anda untuk dijelajahi dalam lanskap konstruksi. Transformasi regional sering kali terkait dengan inisiatif spesifik industri, yang semakin memperkuat potensi ekonomi Makassar.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Makassar mencapai Rp 226,90 triliun, dengan PDRB per kapita sekitar Rp 155,95 juta. Kemakmuran ini mencerminkan posisi ekonomi kota yang kompetitif, menjadikannya tempat yang menarik untuk usaha ekonomi.
Infrastruktur dan Logistik
Posisi strategis Makassar di pantai barat Sulawesi Selatan memainkan peran penting dalam jaringan infrastruktur dan logistik yang kuat. Aksesibilitas kota ini melalui rute transportasi utama dan Selat Makassar meningkatkan konektivitasnya ke wilayah lain. Lokasi strategis ini menjadikannya pusat perdagangan maritim yang penting, memfasilitasi jaringan perdagangan regional dan internasional yang secara signifikan meningkatkan ekonominya. Infrastruktur transportasi yang berkembang dengan baik, termasuk Pelabuhan Soekarno-Hatta, sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi Makassar. Pelabuhan ini menampung kapal kargo dan penumpang, memainkan peran penting dalam distribusi komoditas lokal. Dengan populasi 1.423.877 tersebar di 175,79 km², permintaan akan logistik yang efisien dan pengembangan infrastruktur terus meningkat. Untuk mendukung sektor jasa dan perdagangan kota, yang mempekerjakan 78,75% tenaga kerja, perbaikan berkelanjutan dalam pengembangan jalan dan fasilitas pelabuhan sangat penting. Perkembangan ini meningkatkan kemampuan Makassar untuk menangani volume perdagangan yang meningkat dan meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Investasi infrastruktur merangsang ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Berikut adalah gambaran umum sorotan infrastruktur Makassar:
Komponen Infrastruktur | Fitur Utama |
---|---|
Pelabuhan | Pelabuhan Soekarno-Hatta |
Area | 175,79 km² |
Populasi | 1.423.877 |
Tenaga Kerja di Sektor Jasa | 78,75% dari total tenaga kerja |
Elemen-elemen ini secara kolektif menggarisbawahi peran Makassar sebagai pusat ekonomi Sulawesi.
Pariwisata dan Pembangunan Manusia
Selama beberapa tahun terakhir, pariwisata di Makassar telah menjadi landasan pengembangan ekonomi dan manusia kota. Pertumbuhan sektor yang signifikan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal sebesar 12,44%, menekankan perannya yang vital.
Meskipun ada batasan perjalanan global pada tahun 2020, Makassar menarik lebih dari 1,5 juta wisatawan domestik, didukung oleh 333 hotel, termasuk 124 akomodasi berbintang. Masuknya pengunjung ini menunjukkan kemampuan kota untuk menarik minat dan merangsang aktivitas ekonomi bahkan selama masa-masa sulit.
Dampak pariwisata melampaui ekonomi; itu juga mendorong pengembangan manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota telah naik dari 78 pada tahun 2010 menjadi 82,66 pada tahun 2021, mencerminkan kemajuan dalam pendidikan, kesehatan, dan standar hidup.
Dengan harapan hidup 72,13 tahun dan rata-rata 11,43 tahun bersekolah, penduduk menikmati peningkatan kualitas hidup, sebagian berkat pengaruh pariwisata.
Inisiatif pemerintah lokal seperti "lorong wisata" memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkait dengan pariwisata, meningkatkan peluang ekonomi dan keterlibatan masyarakat.
Selain itu, pariwisata berbasis masyarakat dapat meningkatkan pendapatan lokal hingga 30%, lebih jauh mengintegrasikan komunitas lokal ke dalam kerangka pariwisata dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Fokus strategis ini tidak hanya meningkatkan ekonomi tetapi juga mengintegrasikan komunitas lokal ke dalam kerangka pariwisata, mendorong pembangunan berkelanjutan.
Pencapaian dan Pengakuan Global
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai penghargaan telah menegaskan semakin menonjolnya Makassar di tingkat nasional dan internasional. Makassar dianugerahi sebagai People of The Year 2023 oleh Metro TV untuk pencapaian ekonomi yang luar biasa dan pertumbuhan regionalnya. Pengakuan ini menyoroti perkembangan dinamis kota ini dan perannya sebagai pusat ekonomi terkemuka di Sulawesi. Anda juga akan menemukan Makassar terdaftar dalam 250 kota teratas di Indeks Kebahagiaan, yang merupakan bukti kesejahteraan dan kepuasan penduduknya. Peringkat ini mencerminkan komitmen kota untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warganya. Selain itu, Makassar menempati posisi ke-142 dalam Indeks Kota Cerdas, menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi dan manajemen perkotaan. Pencapaian ini menandai upaya kota yang berkelanjutan untuk mengintegrasikan solusi cerdas ke dalam infrastrukturnya. Dalam skala global, Makassar berhasil masuk ke dalam 500 kota teratas dalam Indeks Kota Global, yang semakin menunjukkan pengaruhnya yang meningkat. Kota ini juga menerima Penghargaan Pemimpin Daerah 2024, yang memuji kepemimpinan inovatif dan inisiatif dalam pengembangan regional. Kemajuan Makassar didukung oleh inisiatif pemerintah yang bertujuan menarik investasi asing, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pencapaian-pencapaian ini secara kolektif menggambarkan kemajuan strategis Makassar dan kebangkitannya di panggung global.
Kesimpulan
Di Makassar, Anda telah menemukan perpaduan yang penuh semangat antara sejarah, budaya, dan vitalitas ekonomi, menjadikannya sebagai pusat ekonomi Sulawesi. Dengan pemerintahan yang dinamis, infrastruktur yang kuat, dan sektor ekonomi yang beragam, kota ini berkembang sebagai pusat peluang. Seperti yang mereka katakan, "Bukti puding ada pada rasanya," dan pencapaian serta pengakuan global Makassar berbicara dengan sendirinya. Jadi, jelajahi penawarannya yang kaya dan saksikan sendiri pertumbuhan dan potensi luar biasa yang mendefinisikan kota yang berkembang ini.
Leave a Comment