Nasional
Keunikan Rumah Limas dan Warisan Budaya
Gali keunikan Rumah Limas dan warisan budaya yang menyatu dalam arsitektur dan filosofi, mengungkap lebih banyak rahasia yang menanti untuk ditemukan.
Anda akan menemukan Rumah Limas sebagai perpaduan luar biasa antara kecemerlangan arsitektur dan kedalaman budaya. Desainnya yang inovatif dan terangkat melindungi dari banjir, menggunakan kayu lokal yang kuat dan konstruksi tanpa paku untuk keberlanjutan. Atap berbentuk piramida dan tata letak tiga tingkat yang unik mencerminkan nilai-nilai tradisional dan hierarki sosial. Keterikatan historis dengan Kerajaan Sriwijaya menyoroti evolusi budaya, sementara ukiran interior menangkap warisan artistik Palembang. Upaya pelestarian menekankan perannya sebagai bukti keyakinan dan identitas lokal. Rumah Limas dengan mulus mengintegrasikan simbol-simbol filosofis dan tekstil tradisional, menawarkan wawasan mendalam tentang signifikansinya yang abadi. Masih banyak lagi yang dapat dieksplorasi tentang harta budaya ini.
Struktur Arsitektur

Saat menjelajahi struktur arsitektur Rumah Limas, Anda tidak bisa tidak memperhatikan desain tiang-tiangnya yang inovatif. Konstruksi yang ditinggikan ini bukan hanya fitur visual yang mencolok—ini adalah solusi praktis untuk mencegah masuknya air di daerah rawa. Dengan menaikkan rumah, ini menawarkan ketahanan dan kenyamanan bagi penghuninya, menjadikannya adaptasi cerdas terhadap lingkungan setempat.
Atap berbentuk piramida, yang dikenal sebagai limas, menarik perhatian Anda dengan bentuknya yang mengesankan. Di luar estetika, ini mewujudkan prinsip arsitektur tradisional dan membawa makna budaya.
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bahan mempengaruhi desain ini? Rumah Limas terutama dibangun dari kayu lokal berkualitas tinggi seperti kayu seru untuk kerangka dan kayu tembesu untuk dinding dan lantai. Pilihan ini menekankan komitmen terhadap praktik pembangunan yang berkelanjutan.
Di dalam, Anda akan menemukan tata letak unik dengan tiga tingkat. Setiap tingkat melambangkan tahapan kehidupan masyarakat yang berbeda, mempromosikan kohesi keluarga dan interaksi sosial. Desain interiornya bukan hanya fungsional—ini adalah cerminan dari nilai-nilai masyarakat yang tertanam dalam arsitektur.
Elemen dekoratif seperti ukiran rumit dan pintu kipas meningkatkan daya tarik estetika. Fitur-fitur ini bukan hanya dekoratif; mereka mewakili seni dan kerajinan budaya, menawarkan sekilas tradisi artistik Rumah Limas.
Keterlibatan komunitas memainkan peran penting dalam melestarikan warisan arsitektur seperti itu, memastikan bahwa struktur-struktur ini tetap menjadi bagian integral dari upaya pariwisata budaya dan pelestarian warisan.
Signifikansi Sejarah
Warisan budaya bersinar melalui signifikansi historis dari Rumah Limas, sebuah bagian menarik dari warisan arsitektur Palembang. Dibangun lebih dari 300 tahun yang lalu, bangunan ini berdiri sebagai salah satu struktur tertua di wilayah ini. Bayangkan berjalan melalui koridornya, setiap langkah menggemakan bisikan sejarah yang dimaksudkan oleh bangsawan Pangeran Syarif Abdurrahman Al Habsi ketika ia membangunnya pada tahun 1836.
Rumah ini bukan hanya keajaiban arsitektur; ini adalah jendela ke dalam gaya hidup aristokrat masa lalu. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa struktur ini memegang pentingnya. Rumah Limas di Museum Balaputera Dewa adalah satu-satunya yang asli yang tersisa, menekankan kebutuhan mendesak untuk melestarikan warisan budaya kita.
Desainnya mencerminkan pengaruh dari Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan bersejarah yang pernah berkembang di wilayah ini. Pikirkan tentang kerajinan yang rumit terlibat, setiap detail mewakili keterampilan tradisional komunitas Palembang secara teliti. Demikian pula, Pertunjukan Wayang Golek di Bandung mewujudkan filosofi budaya yang dalam dan pelajaran moral, menampilkan kekayaan warisan Sunda melalui penceritaan visual dan musik tradisional.
Bagi para sejarawan dan wisatawan, Rumah Limas menawarkan sekilas unik ke dalam arsitektur Indonesia. Bukankah Anda tertarik untuk menjelajahi bagaimana masyarakat masa lalu hidup, merayakan, dan berkembang? Rumah ini lebih dari sekadar bangunan; ini berdiri sebagai bukti tradisi yang bertahan lama.
Nilai Budaya

Bayangkan melangkah ke dalam Rumah Limas dan langsung merasakan nilai-nilai budaya yang mendalam dari Sumatera Selatan. Bagaimana struktur unik ini mencerminkan tradisi dan kepercayaan kaya dari daerah tersebut?
Pertama, pertimbangkan desain bertingkat yang mewakili hierarki sosial. Saat Anda bergerak melalui rumah, Anda akan melihat bahwa tingkat yang lebih tinggi diperuntukkan bagi tamu yang lebih penting, secara halus memperkuat rasa hormat dan status dalam komunitas.
Selanjutnya, pikirkan tentang orientasi rumah. Menghadap ke timur, ini melambangkan awal yang baru, sementara barat menandakan akhir kehidupan. Desain yang dipikirkan dengan matang ini mencerminkan keyakinan lokal tentang sifat siklus keberadaan, mengundang Anda untuk merenungkan dualitas kehidupan.
Pemilihan bahan, seperti kayu seru dan kayu tembesu, berbicara banyak tentang keberlanjutan dan keterampilan. Bahan tradisional ini bukan hanya tentang membangun; mereka mewakili komitmen untuk menjaga integritas budaya dan harmoni lingkungan.
Akhirnya, perhatikan elemen dekoratif seperti ornamen atap. Mereka bukan sekadar hiasan tetapi simbol identitas spiritual komunitas. Bersama dengan fungsinya sebagai ruang komunal, Rumah Limas menekankan pentingnya interaksi sosial dan nilai-nilai komunitas.
Bukankah ini membuat Anda menghargai bagaimana arsitektur dapat menjadi wadah yang kuat untuk ekspresi budaya? Festival budaya berfungsi sebagai jalan untuk keterlibatan komunitas dan ekspresi budaya.
Desain Interior
Saat Anda melangkah masuk ke Rumah Limas, desain interiornya langsung memperlihatkan signifikansi budaya dan perencanaan yang teliti. Ruangan multi-level, yang dikenal sebagai bengkilas, tidak hanya berfungsi sebagai fitur arsitektur tetapi juga sebagai panggung untuk interaksi sosial dan hierarki. Tingkatan ini bukan hanya untuk pamer; mereka mencerminkan dan mengakomodasi status sosial saat pertemuan. Jika Anda berstatus lebih tinggi, Anda akan menemukan diri Anda di tingkat yang lebih tinggi, yang secara halus menekankan rasa hormat dan kehormatan yang diberikan kepada Anda. Bukankah menarik bagaimana sistem penerimaan di Rumah Limas memperhitungkan usia, posisi keluarga, dan profesi? Pengaturan yang penuh perhatian ini mendorong interaksi yang bermakna dan rasa hormat di antara para tamu. Selain itu, Anda akan melihat stasiun pencucian kaki di kaki tangga. Ini bukan hanya fitur praktis; ini adalah penghormatan terhadap pentingnya kebersihan dan rasa hormat di rumah. Struktur tiga tingkat adalah aspek menarik lainnya, dengan anggota keluarga yang lebih muda biasanya tinggal di tingkat bawah, sementara orang tua menikmati tingkat atas. Jangan lewatkan elemen hiasan seperti pintu kipas dan ukiran tradisional Palembang. Ini bukan hanya dekoratif; mereka mewujudkan nilai-nilai budaya dan memamerkan seni yang indah, meningkatkan kekayaan estetika dan budaya. Dalam konteks pemulihan bencana, keterlibatan masyarakat memainkan peran penting dalam membangun kembali dan memperkuat hubungan sosial, yang dapat diintegrasikan dalam melestarikan warisan budaya seperti Rumah Limas.
Pemilihan Material

Pemilihan material di Rumah Limas merupakan bukti integrasi yang cermat antara sumber daya alam dan kerajinan tradisional. Anda akan menemukan bahwa kayu berkualitas tinggi menjadi inti dari konstruksinya, dengan setiap jenis kayu dipilih secara hati-hati berdasarkan sifat uniknya. Untuk kerangkanya, kayu seru digunakan, dikenal karena kekuatan dan ketahanannya. Fondasinya mengandalkan unglen, atau kayu besi, yang tahan lama dan tahan air—sempurna untuk menghadapi banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Jenis Kayu | Digunakan Untuk | Sifat |
---|---|---|
Kayu Seru | Kerangka | Kuat, tangguh |
Unglen | Fondasi | Tahan lama, tahan air |
Kayu Tembesu | Dinding, jendela, pintu | Serbaguna, estetis |
Meranti | Berbagai elemen | Berkelanjutan, bersumber lokal |
Mahoni | Berbagai elemen | Tahan lama, kaya warna |
Dinding, jendela, pintu, dan lantai dibuat dari kayu tembesu, memadukan fungsi dan keindahan. Kerajinan tradisional terlihat melalui ukiran Palembang yang rumit menghiasi permukaan kayu, mencerminkan seni budaya masyarakat lokal. Selain itu, penggunaan bahan berkelanjutan seperti meranti dan mahoni menegaskan komitmen untuk melestarikan sumber daya alam Sumatera Selatan. Dengan menerapkan teknik seperti perakitan tanpa paku, menggunakan pasak kayu sebagai gantinya, Rumah Limas mencontohkan pendekatan inovatif terhadap arsitektur tradisional. Pentingnya praktik berkelanjutan terlihat jelas dalam proses konstruksi, memastikan bahwa lingkungan alam dihormati dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Elemen Filosofis
Menjelajahi elemen filosofis dari Rumah Limas mengungkapkan hubungan mendalam antara arsitekturnya dengan kepercayaan budaya dan agama yang membentuknya.
Anda akan melihat bahwa ornamen atap lebih dari sekedar dekoratif; mereka melambangkan lima rukun Islam dan enam rukun iman. Ini tidak hanya menyoroti pengabdian penduduk tetapi juga mengintegrasikan keyakinan spiritual mereka ke dalam kehidupan sehari-hari.
Fitur unik seperti pagar kayu yang dikenal sebagai tenggalung dirancang untuk melambangkan perlindungan bagi wanita muda. Ini mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat mengenai keselamatan dan kehormatan, menekankan pentingnya melindungi anggota keluarga.
Melihat orientasi rumah, Anda akan menemukan bahwa rumah ini sejalan dari timur ke barat, melambangkan siklus kehidupan. Timur mewakili kelahiran, sedangkan barat melambangkan kematian, menawarkan pengingat terus-menerus tentang perjalanan hidup.
Simbol seperti matahari dan bintang diintegrasikan, menunjukkan hubungan antara arsitektur dan spiritualitas. Desain ini menekankan hidup dalam harmoni dengan alam semesta.
Selain itu, tekstil tradisional seperti Batik dan Ikat mewakili identitas budaya dan keterampilan artistik dari berbagai komunitas, menggambarkan bagaimana warisan budaya terjalin dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui elemen-elemen ini, Rumah Limas tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai bukti nilai-nilai dan keyakinan mendalam dari komunitas Palembang, memperkuat identitas budaya mereka.
Upaya Pelestarian

Upaya pelestarian untuk Rumah Limas telah menjadi landasan dalam melindungi warisan budaya yang kaya. Anda akan menemukan bahwa pemerintah daerah mengambil peran aktif dalam memelihara dan merestorasi bangunan tradisional ini, memastikan mereka mempertahankan integritas historis dan keaslian arsitektur. Mengapa ini penting? Nah, ini membantu menjaga semangat dan keindahan Rumah Limas tetap hidup untuk generasi mendatang.
Program pariwisata budaya juga memainkan peran signifikan. Inisiatif-inisiatif ini meningkatkan kesadaran dan apresiasi, menyoroti pentingnya sebagai situs warisan budaya dan menarik pengunjung dari dekat dan jauh. Bayangkan berjalan melalui desa di mana setiap Rumah Limas menceritakan kisahnya sendiri.
Kolaborasi dengan arsitek dan ahli budaya sangat penting selama restorasi. Kerja sama ini memastikan bahwa teknik dan bahan bangunan tradisional digunakan secara efektif. Selain itu, program pendidikan dan lokakarya mendokumentasikan dan berbagi pengetahuan berharga, menekankan pentingnya budaya Rumah Limas.
Akhirnya, memasukkan Rumah Limas dalam program warisan budaya mempromosikan kerajinan lokal, memastikan keterampilan tersebut diteruskan. Dengan mendukung upaya ini, Anda berkontribusi pada pemeliharaan arsitektur tradisional yang berkelanjutan, memastikan bahwa Rumah Limas terus mempesona dan mendidik.
Upaya Utama | Dampak |
---|---|
Inisiatif Restorasi | Integritas historis terjaga |
Program Pariwisata Budaya | Peningkatan kesadaran |
Lokakarya Pendidikan | Berbagi pengetahuan |
Perencanaan jangka panjang untuk mengurangi bencana di masa depan sangat penting dalam pelestarian situs warisan budaya seperti Rumah Limas, memastikan mereka mampu bertahan dari ancaman potensial dan tetap menjadi simbol pentingnya sejarah untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Anda telah melakukan perjalanan melalui keajaiban arsitektur Lima, di mana signifikansi sejarah dan nilai-nilai budaya saling berkelindan, seperti plot twist dalam acara realitas. Anda telah mengagumi desain interior yang berteriak, "Lihatlah aku, aku unik!" dan pemilihan material yang berbisik, "Ya, kami istimewa." Elemen filosofis? Mereka telah ditaburkan untuk ukuran yang baik. Tetapi jangan lupa upaya preservasi—karena siapa yang tidak suka pekerjaan perbaikan yang baik yang mengatakan, "Kami sedang berusaha, sungguh!" Ini adalah rumah yang benar-benar membuat Anda terus menebak.
Nasional
Tindakan Pasca-Demonstrasi, Puluhan Kendaraan yang Ditinggalkan oleh Pemiliknya Diamankan di Kantor Polisi Kota Malang
Tindakan penting telah diambil untuk mengamankan kendaraan yang ditinggalkan di Kantor Polisi Kota Malang, tetapi apa tantangan yang dihadapi polisi selama periode tumultuous ini?

Kendaraan terbengkalai, khususnya 80 sepeda motor, menjadi fokus utama di Mapolresta Malang setelah aksi protes terhadap Hukum Militer pada 23 Maret 2025. Selama demonstrasi ini, banyak pemilik yang meninggalkan sepeda motor mereka tanpa pengawasan, mendorong tindakan polisi untuk mengamankan kendaraan-kendaraan ini. Sebagai warga negara yang menghargai kebebasan dan keselamatan, kami mengerti pentingnya menjaga ketertiban setelah peristiwa seperti ini.
Proses pengambilan sepeda motor yang ditinggalkan ini dimulai keesokan harinya pada 24 Maret 2025. Pemilik sepeda motor ini sekarang diwajibkan untuk menunjukkan dokumen yang diperlukan, termasuk KTP (kartu identitas), STNK (surat tanda nomor kendaraan), dan BPKB (bukti kepemilikan kendaraan), untuk mengambil kembali properti mereka. Prosedur polisi ini penting untuk memastikan bahwa individu yang tepat menerima sepeda motor mereka dan proses ini tetap transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelum sepeda motor dikembalikan, inspeksi polisi akan dilakukan. Petugas akan memeriksa adanya barang berbahaya atau alat vandalisme yang mungkin tertinggal. Langkah pencegahan ini bukan hanya tentang pengembalian properti tetapi juga tentang menjaga keamanan publik dan mencegah gangguan atau aktivitas ilegal. Kami mengakui bahwa inspeksi menyeluruh ini mencerminkan komitmen polisi dalam menjaga ketertiban sambil menghargai hak individu.
Parkir awal sepeda motor ini di pinggir jalan dekat lokasi demonstrasi menciptakan tantangan signifikan bagi para pengunjuk rasa dan polisi. Sebagai tanggapan, polisi beraksi untuk mencegah gangguan aliran lalu lintas, dengan memprioritaskan keselamatan bagi semua individu yang terlibat.
Penting untuk mengakui bahwa meski protes adalah bentuk ekspresi, lingkungan sekitarnya harus tetap aman dan dapat dilalui oleh semua warga.
Saat pemilik datang untuk mengambil kembali sepeda motor mereka, mereka akan menemukan bahwa polisi memfasilitasi proses pengambilan yang lancar. Ini tidak hanya membantu untuk mengembalikan suasana normal tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum. Dengan berkomunikasi dengan jelas dan menetapkan prosedur yang transparan, kita dapat secara kolektif bekerja menuju masyarakat yang lebih harmonis.
Nasional
Hartono Soekwanto Dikenal sebagai Koboi Jalanan Tersangka di Bandung Barat
Pelajari tentang Hartono Soekwanto, sosok kontroversial yang menjadi pusat insiden mengejutkan di Bandung Barat yang membuat komunitas mempertanyakan keamanan.

Pada tanggal 2 Maret 2025, Hartono Soekwanto, seorang pengusaha berusia 53 tahun yang dikenal dengan koleksi ikan koi-nya, menjadi sosok kontroversial setelah sebuah insiden amarah di jalan di Bandung Barat menjadi viral, yang memperlihatkannya mengacungkan senjata api. Kejadian mengejutkan ini menyoroti masalah serius: keamanan publik.
Saat video tersebut beredar di internet, kita tidak hanya menyaksikan seorang pria kehilangan kendali dalam momen kemarahan, tetapi juga mencerminkan bahaya potensial yang ditimbulkan oleh individu yang, meskipun berstatus sosial, dapat bertindak sembrono dan mengancam kesejahteraan orang lain.
Insiden tersebut melibatkan Hartono yang mengetuk jendela mobil seorang pengemudi wanita, yang kemudian diidentifikasi sebagai mantan pacarnya. Penyingkapan ini menambah dimensi pada narasi tersebut, memicu kemarahan dan diskusi di media sosial tentang kelayakan tindakannya.
Kita harus bertanya pada diri sendiri, apa yang mendorong sosok terhormat ke tingkat ekstrem tersebut? Perilaku Hartono mengajukan pertanyaan penting tentang tekanan emosional dan pertanggungjawaban figur publik. Apakah mereka kebal terhadap konsekuensi dari tindakan mereka hanya karena status mereka di masyarakat?
Menyusul insiden tersebut, Hartono menyerahkan diri secara sukarela ke polisi pada tanggal 3 Maret 2025, sebuah keputusan yang bisa dilihat sebagai usaha untuk mengambil tanggung jawab atas tindakannya. Kini ia menghadapi tuduhan hukum di bawah hukum Indonesia atas kepemilikan senjata api ilegal dan mengancam keamanan publik.
Sanksi potensial, yang mencakup hukuman maksimal sepuluh tahun penjara, mencerminkan seberapa serius masyarakat memperlakukan pelanggaran semacam itu. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan implikasi dari tindakannya—tidak hanya bagi Hartono tetapi juga bagi komunitas yang lebih luas yang mengharapkan kepemimpinan dan keamanan dari para pemimpin mereka.
Kejadian ini telah menutupi reputasi sebelumnya Hartono sebagai kolektor ikan koi yang dihormati, menunjukkan betapa cepatnya persepsi publik bisa berubah. Dalam momen krisis, kerapuhan konstruksi sosial kita menjadi jelas.
Kita harus mengakui bahwa tindakan satu individu bisa memiliki efek bergelombang, mempengaruhi rasa keamanan dalam sebuah komunitas.
Pada akhirnya, kasus Hartono Soekwanto berfungsi sebagai pengingat keras tentang pentingnya keamanan publik dan kebutuhan akan pertanggungjawaban di antara figur publik. Saat kita mengarungi diskusi ini, mari kita mendukung masyarakat yang menghargai kesejahteraan emosional dan perilaku yang bertanggung jawab, memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari status, memahami bobot tindakan mereka dalam menjaga keamanan komunitas kita.
Nasional
Proses Naturalisasi untuk Tiga Pemain Diaspora: PSSI Yakin akan Cepat Selesai
Dalam upaya memperkuat tim nasional sepak bola, PSSI berencana untuk mempercepat proses naturalisasi tiga pemain diaspora—apa artinya ini bagi identitas Indonesia?

Kami percaya bahwa proses naturalisasi untuk tiga pemain diaspora kami sangat penting untuk memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia. PSSI yakin dapat menyelesaikan proses ini dengan cepat, memastikan bahwa para pemain ini dapat mewakili kami secara internasional pada batas waktu 20 Maret 2025. Langkah ini tidak hanya memperkaya keragaman tim kami tetapi juga meningkatkan performa dalam pertandingan-pertandingan penting. Saat kita memulai perjalanan ini bersama, masih banyak lagi yang akan kita ungkap tentang dampak naturalisasi mereka terhadap identitas nasional kita.
Saat kita bekerja untuk memperkuat tim sepak bola nasional kita, proses naturalisasi untuk pemain diaspora Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James sangat penting. Kontribusi potensial mereka terhadap skuad kita bisa menjadi transformasional, meningkatkan tidak hanya performa di lapangan tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan di antara semua warga negara Indonesia. Dengan menerima pemain yang memiliki akar di komunitas kita, kita menciptakan lingkungan yang inklusif yang mencerminkan keragaman besar bangsa kita.
PSSI sedang bekerja keras untuk menyelesaikan proses naturalisasi sebelum batas waktu yang mendesak pada tanggal 20 Maret 2025. Garis waktu ini bukan hanya rintangan birokrasi; ini adalah langkah penting yang memastikan para pemain berbakat ini dapat mewakili Indonesia di tingkat internasional.
Kita semua tahu bahwa jalan menuju kewarganegaraan bisa rumit, tetapi PSSI berkomitmen untuk mempercepat setiap langkah yang diperlukan. Dengan berkoordinasi erat dengan pejabat pemerintah kunci dan memastikan semua dokumentasi disiapkan dengan teliti, kita menyiapkan panggung untuk persetujuan tepat waktu.
Pertemuan mendatang kami dengan Komisi X dari Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia menekankan pentingnya proses ini. Ini bukan sekedar tentang dokumen; ini tentang advokasi dan dukungan untuk para pemain yang bersemangat untuk mengenakan warna nasional. Kesediaan mereka untuk menjadi warga negara Indonesia mencerminkan komitmen mereka terhadap bangsa kita dan masa depannya.
Ketika kita memikirkan manfaat kewarganegaraan yang akan mereka terima, penting untuk dicatat bahwa ini adalah jalan dua arah. Dengan naturalisasi mereka, kita tidak hanya menyambut mereka; kita juga memperkaya lanskap sepak bola kita dengan keahlian, pengalaman, dan gairah mereka.
Kontribusi dari pemain diaspora seperti Emil, Joey, dan Dean dapat mengangkat tim nasional kita dengan cara yang mungkin belum kita pahami sepenuhnya. Latar belakang dan pengalaman mereka di liga internasional dapat menyediakan perspektif baru dan strategi yang bisa sangat berharga selama pertandingan kritis.
Saat kita bersiap untuk pertarungan mendatang melawan Australia, memiliki pemain ini di pihak kita bisa menjadi perubahan permainan yang kita butuhkan.
Dengan merangkul pemain diaspora ini, kita tidak hanya memperkuat tim sepak bola kita; kita juga memperkuat identitas kita sebagai bangsa yang menghargai keragaman dan inklusi. Dengan menyambut Emil, Joey, dan Dean, kita mengambil langkah penting untuk membangun tim nasional yang benar-benar mewakili semangat Indonesia.
Mari kita dukung proses naturalisasi ini, memastikan tim kita mencerminkan yang terbaik dari bakat dan aspirasi bangsa kita.
-
Kesehatan1 hari ago
Dr. Iril, Pelaku Pelecehan Pasien di Garut, Menghadapi 12 Tahun di Penjara
-
Politik1 hari ago
KPU Membentuk Tim, Siap Menghadapi Gugatan Mengenai Diploma Jokowi
-
Sosial5 jam ago
Maia Estianty Mengenang Kebaikan Hotma Sitompoel, Membantu Dengan Kasus Tanpa Membahas Jumlah
-
Politik5 jam ago
Pemilihan ulang di Kabupaten Kutai Kartanegara