Nasional
Gunung Anak Krakatau – Daya Tarik Wisata Vulkanik yang Penuh Sejarah
Orang-orang yang penasaran akan sejarah dan keindahan alam pasti terpesona oleh Gunung Anak Krakatau. Apa yang membuatnya begitu istimewa?

Kunjungi Gunung Anak Krakatau untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan dan menyelami sejarah yang ditempa oleh api. Stratovolcano aktif ini muncul pada tahun 1930 dari sisa-sisa letusan dahsyat tahun 1883 yang mengubah iklim global dan memicu gelombang hingga setinggi 30 meter. Berdiri setinggi 338 meter hari ini, Anak Krakatau terus berkembang, memikat para pelancong dengan geologi dinamis dan keindahannya yang memukau. Dapat diakses melalui pelabuhan seperti Tanjung Priok dan Labuan, ini adalah perjalanan di mana kekuatan alam bertemu dengan rasa ingin tahu manusia. Jelajahi masa lalunya yang kaya, amati fenomena geologi, dan apresiasi upaya konservasi yang sedang berlangsung, memastikan Anda pergi dengan pengetahuan yang sama menakjubkannya dengan pemandangannya.
Pembentukan Krakatau

Pada masa lalu yang jauh, asal-usul eksplosif Krakatau dimulai pada 416 SM dengan letusan vulkanik besar yang melahirkan sebuah kaldera. Peristiwa monumental ini membuka jalan bagi pembentukan kerucut vulkanik yang menonjol di pulau tersebut: Rakata, Danan, dan Perbuatan. Saat Anda menjelajahi sejarah Krakatau, Anda akan menemukan serangkaian letusan yang secara bertahap membentuk kerucut-kerucut ini, masing-masing memainkan peran penting dalam lanskap geologi dinamis pulau tersebut. Bayangkan berdiri di sisa-sisa kerucut kuno ini, menyaksikan kekuatan alam yang tak kenal lelah yang telah membentuk wilayah yang mudah berubah ini selama berabad-abad. Aktivitas vulkanik Krakatau tidak berhenti dengan pembentukan awalnya. Pulau ini telah menjadi sarang aktivitas geologi, dengan letusan yang terus mengubah strukturnya. Proses yang sedang berlangsung ini merupakan bukti dari interior bumi yang gelisah, yang terus-menerus membentuk ulang dan mendefinisikan kembali topografi pulau tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas vulkanik pulau ini telah menyoroti dampak perubahan iklim terhadap fenomena geologis, seiring meningkatnya permukaan laut dan peristiwa cuaca ekstrem berinteraksi dengan lanskap vulkanik.
Dampak Letusan 1883
Sepanjang sejarah, letusan Krakatau telah meninggalkan jejak tak terhapuskan di dunia, dengan peristiwa tahun 1883 menjadi bab yang sangat menghancurkan. Letusan dahsyat ini menghancurkan 297 kota kecil dan merenggut nyawa sekitar 36.417 orang, menjadikannya salah satu kejadian gunung berapi paling mematikan yang pernah ada.
Ledakan tersebut memuntahkan 18 km³ material vulkanik, dengan awan abu mencapai ketinggian mengejutkan 80 km. Awan-awan ini tidak hanya menggelapkan langit tetapi juga mempengaruhi pola iklim global, menyebabkan suhu turun di seluruh dunia.
Letusan tahun 1883 juga menghasilkan tsunami dengan gelombang kolosal mencapai hingga 30 meter di sepanjang pantai Banten dan Lampung, memperkuat kehancuran dan kerugian manusia.
Maju cepat ke tahun 2018, dan Anda melihat aktivitas Anak Krakatau yang serupa berdampak. Tanah longsor yang dipicu oleh letusannya menyebabkan tsunami yang menghancurkan, mengakibatkan 437 kematian dan mendatangkan malapetaka pada komunitas pesisir terdekat.
Aktivitas vulkanik yang berkelanjutan sejak pembentukan Anak Krakatau berarti perubahan geologis dan risiko yang terus berlanjut. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan kampanye kesadaran dan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan limbah, menyoroti pendekatan proaktif mereka terhadap krisis lingkungan. Bagi mereka yang tinggal di dekatnya, pemantauan dan kesiapsiagaan yang konstan sangat penting.
Ini adalah pengingat tegas akan kekuatan alam dan pentingnya menghormati kekuatan yang begitu dahsyat.
Kelahiran Anak Krakatau

Mengikuti kehancuran letusan Krakatau tahun 1883, warisan Krakatau mengambil bentuk baru dengan kelahiran Anak Krakatau. Pada tanggal 11 Juni 1930, pulau vulkanik baru ini muncul dari kaldera yang ditinggalkan oleh letusan dahsyat pendahulunya. Awalnya mencapai ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut, pembentukan Anak Krakatau menandai awal dari bab geologi yang menarik dalam sejarah kawasan tersebut.
Anda akan menemukan bahwa Anak Krakatau adalah gunung berapi stratovolcano, yang dicirikan oleh bentuknya yang curam dan kerucut. Gunung ini secara strategis diposisikan di antara pulau-pulau Pulau Panjang, Pulau Sertung, dan Pulau Rakata, menjadikannya struktur vulkanik yang menonjol di Selat Sunda.
Sejak kelahirannya, gunung berapi ini sangat aktif, dengan lebih dari 100 letusan yang tercatat hingga tahun 2000. Letusan ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang eksplosif dan efusif, yang merupakan bukti dari sifat dinamisnya. Signifikansi budaya pulau ini sebanding dengan Persib Bandung, karena keduanya mewakili ikatan sejarah dan komunal yang mendalam.
Hingga tahun 2023, Anak Krakatau telah tumbuh hingga sekitar 338 meter tingginya. Peningkatan ini menyoroti aktivitas vulkanik yang berkelanjutan yang mendefinisikan keberadaannya. Pertumbuhan dan letusan gunung berapi ini yang terus berlangsung menyoroti kekuatan geologi yang tak kenal lelah yang bekerja, membentuk kehadirannya yang tangguh di kawasan tersebut.
Fitur Anak Krakatau
Meskipun Anak Krakatau tidak berpenghuni karena sifat vulkaniknya yang aktif, pulau ini tetap menjadi keajaiban geologi yang menakjubkan di Selat Sunda. Dengan luas sekitar 320 hektar dan ketinggian sekitar 338 meter pada tahun 2023, pulau dinamis ini merupakan bukti kekuatan geologi Bumi yang kuat.
Sejak terbentuk pada tahun 1927, Anak Krakatau telah mengalami lebih dari 100 letusan, menampilkan aktivitas vulkanik yang eksplosif dan efusif. Letusan-letusan ini telah berkontribusi pada lanskap pulau yang terus berkembang, menjadikannya studi yang menarik bagi ahli geologi dan penggemar vulkanik.
Sebagai bagian dari Cagar Alam Krakatau, yang dikelola oleh BKSDA Lampung, Anak Krakatau tetap menjadi habitat alami yang unik. Profilnya yang curam, khas gunung berapi stratovolcano, menciptakan siluet dramatis di cakrawala.
Lingkungan geologi yang aktif ini tidak hanya membentuk pulau itu sendiri tetapi juga mempengaruhi pembentukan pulau-pulau di sekitarnya, memainkan peran penting dalam keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.
Meskipun pulau ini tidak berpenghuni, aksesibilitasnya melalui Tanjung Priok, Pelabuhan Perikanan Labuan, dan Pelabuhan Canti berarti Anda dapat mencapainya dengan perahu cepat atau perahu nelayan.
Namun, penting untuk diingat bahwa sifat Anak Krakatau yang mudah berubah menuntut rasa hormat dan kehati-hatian. Upaya konservasi di Cagar Alam Krakatau tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati yang penting untuk kelangsungan hidup tetapi juga mendukung ekowisata lokal dan peluang pendidikan.
Mengunjungi Anak Krakatau

Ketika Anda merencanakan perjalanan ke Anak Krakatau, Anda akan merasakan pengalaman petualangan yang tak seperti lainnya. Pulau vulkanik ikonik ini, dapat diakses melalui Tanjung Priok, Pelabuhan Perikanan Labuan, dan Pelabuhan Canti, menawarkan perjalanan yang tak terlupakan. Anda biasanya akan berangkat dengan speedboat atau perahu nelayan, menavigasi melalui pulau-pulau terdekat, menjadikan perjalanan itu sendiri sebagai petualangan. Anak Krakatau, yang mencakup sekitar 320 hektar, adalah pulau tak berpenghuni karena sifat vulkaniknya yang aktif. Hal ini menjadikannya magnet bagi para pendaki dan peneliti yang ingin mempelajari aktivitas vulkanik secara langsung. Sebagai pengunjung, tetap mendapatkan informasi tentang status vulkaniknya adalah hal yang penting karena sifat aktifnya menimbulkan risiko letusan mendadak; yang terbaru terjadi pada bulan April 2022. Sebagai bagian dari Cagar Alam Krakatau, yang dikelola oleh BKSDA Lampung, pulau ini menyoroti pentingnya konservasi. Anda akan menemukan banyak peluang pendidikan, memungkinkan Anda untuk mempelajari proses vulkanik yang menarik dan sejarah geologis yang mendefinisikan wilayah ini. Sambil menjelajahi, Anda dapat menikmati keindahan alam pulau yang menakjubkan, menjadikan kunjungan Anda tidak hanya edukatif tetapi juga memanjakan mata. Selain itu, praktik pariwisata berkelanjutan didorong untuk memastikan bahwa lingkungan alami terjaga untuk pengunjung di masa depan.
Keselamatan dan Upaya Konservasi
Saat Anda menjelajahi keajaiban Anak Krakatau, memprioritaskan keselamatan dan konservasi adalah kunci. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Indonesia dengan cermat memantau aktivitas gunung berapi ini, memastikan bahwa protokol keselamatan telah diterapkan. Mereka menjaga tingkat status yang menginformasikan baik wisatawan maupun komunitas sekitar, membantu Anda tetap waspada terhadap potensi risiko.
Untuk memastikan keselamatan Anda, patuhi zona eksklusi yang direkomendasikan sejauh 5 kilometer dari kawah. Zona penyangga ini sangat penting mengingat sifat aktif gunung berapi dan potensi letusan mendadak.
Ketika terjadi hujan abu vulkanik, lindungi diri Anda dengan memakai masker dan kacamata pelindung. Tindakan pencegahan ini sangat penting untuk mencegah masalah pernapasan dan iritasi mata. Sangat penting untuk menghormati pedoman ini agar dapat menikmati petualangan Anda tanpa mengorbankan kesehatan Anda.
Upaya konservasi juga memainkan peran penting dalam melestarikan ekosistem unik Krakatau. Menyeimbangkan pariwisata dengan perlindungan lingkungan memastikan bahwa generasi mendatang dapat merasakan keajaiban ini.
Komunitas lokal secara aktif berpartisipasi dalam rencana kesiapsiagaan dan tanggap bencana, membekali diri mereka untuk menangani bahaya vulkanik secara efektif. Dengan mendukung inisiatif ini, Anda berkontribusi terhadap pelestarian berkelanjutan lanskap vulkanik yang luar biasa ini. Kesadaran dan kerja sama Anda sangat penting dalam melindungi baik kehidupan maupun alam. Beralih ke energi terbarukan sangat penting untuk pengurangan jejak karbon dan melestarikan keajaiban alam seperti Krakatau.
Kesimpulan
Saat Anda mengagumi Anak Krakatau, pastikan untuk menghargai semangat mudanya dalam mencoba mengungguli orang tuanya yang terkenal. Ini adalah gunung berapi yang dengan bangga mengenakan sejarah seperti sebuah lencana, mengingatkan Anda akan amukan berapi-api dari alam. Sambil Anda mengambil swafoto yang sempurna, ingatlah bahwa tindakan keamanan bukan hanya untuk pertunjukan. Jadi silakan, nikmati sensasinya, tetapi mungkin hindari membangunkan raksasa yang sedang tidur. Bagaimanapun, dia mungkin memutuskan untuk mengadakan pertunjukan yang tak terlupakan lagi.
Nasional
Gaza Utara: Kepulangan Warga sebagai Tanda Kemenangan Palestina
Capaian penting bagi identitas Palestina, namun apa arti sebenarnya dari kembalinya warga ke Gaza Utara?

Kembalinya penduduk ke utara Gaza menandai sebuah momen penting bagi identitas Palestina kita. Kami melihat ini sebagai tindakan kuat dalam merebut kembali rumah kami dan menegaskan hak kami melawan upaya pengusiran. Gencatan senjata terbaru, yang efektif sejak Januari 2025, memungkinkan kami untuk terhubung kembali dengan warisan budaya kami, memperkuat ketahanan dan kebanggaan nasional kami. Meskipun reaksi internasional bervariasi, perkembangan ini memicu harapan untuk stabilitas regional dan kerjasama. Masih banyak lagi yang perlu dipahami tentang situasi yang berkembang ini.
Signifikansi Kepulangan bagi Identitas Palestina
Kembalinya penduduk ke utara Gaza melambangkan momen penting dalam narasi berkelanjutan tentang identitas Palestina. Gerakan ini, yang digambarkan oleh Hamas sebagai perebutan kembali rumah dan hak, menantang rencana penggusuran Israel sambil merayakan warisan budaya dan kebanggaan nasional.
Saat ribuan pengungsi kembali, kita menyaksikan pengukuhan kembali ketahanan terhadap pendudukan, memupuk kesatuan dan moral di antara rakyat Palestina. Mediasi internasional, terutama oleh Qatar, telah memfasilitasi pergeseran geopolitik yang signifikan ini, memperkuat koneksi kita dengan tanah air kita.
Peristiwa ini tidak hanya menyoroti pentingnya merebut kembali ruang fisik tetapi juga berfungsi sebagai pengingat identitas kolektif kita, menjembatani perjuangan masa lalu dengan masa depan yang penuh harapan. Bersama-sama, kita merayakan momen ini sebagai bukti semangat abadi dan warisan kita.
Gencatan Senjata: Babak Baru di Gaza
Kembali ke Gaza utara di tengah gencatan senjata menandai awal dari babak penting dalam sejarah wilayah tersebut.
Gencatan senjata, yang efektif sejak 19 Januari 2025, telah menghentikan operasi militer dan memungkinkan kembalinya warga Palestina yang terlantar dengan aman. Gerakan ini sangat penting untuk merebut kembali rumah dan menegaskan hak-hak, menunjukkan dampak gencatan senjata yang mendalam terhadap kehidupan sehari-hari.
Perantaraan oleh Qatar menonjolkan pentingnya kerjasama regional dalam memajukan perdamaian. Selain itu, negosiasi yang sedang berlangsung untuk pertukaran tahanan menandakan pergeseran menuju rekonsiliasi potensial.
Saat kita menavigasi lanskap baru ini, harapan untuk stabilitas regional semakin kuat, mengingatkan kita bahwa perdamaian bukan hanya ketiadaan konflik tetapi dasar untuk masa depan di mana semua orang dapat berkembang.
Reaksi Internasional dan Implikasi Masa Depan
Saat penduduk kembali ke Gaza utara, reaksi internasional mengungkapkan lanskap opini dan kekhawatiran yang kompleks. Beberapa negara memuji perkembangan ini sebagai langkah potensial menuju perdamaian, menghargai strategi diplomasi Qatar dalam memfasilitasi gencatan senjata dan proses kepulangan.
Namun, yang lainnya mengungkapkan kekhawatiran kemanusiaan yang serius, menyoroti ketegangan yang berkelanjutan dan kebutuhan akan solusi yang komprehensif.
Pertukaran tawanan baru-baru ini antara Hamas dan Israel telah memicu diskusi tentang negosiasi masa depan, menunjukkan bahwa momen ini bisa membentuk kembali kebijakan internasional dan inisiatif bantuan yang bertujuan untuk menstabilkan Gaza.
Berbagai organisasi kini menyerukan fokus baru pada dialog dan pengakuan bersama, menekankan pentingnya mengatasi krisis kemanusiaan untuk membuka jalan bagi perdamaian yang abadi di kawasan tersebut.
Nasional
Tersangka Mutilasi Ngawi Terungkap: Mobil Korban Terdaftar untuk Dijual di Surabaya
Misteri pembunuhan mengerikan di Ngawi terungkap, saat mobil korban dijual di Surabaya – apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu?

Dalam kasus mutilasi yang mengejutkan di Ngawi, kita mengetahui bahwa mobil Suzuki Ertiga warna putih milik korban diiklankan untuk dijual di Surabaya beberapa jam sebelum kematian tragisnya. Tersangka, Rohmad Tri Hartanto, diduga mencekik korban selama perselisihan keuangan yang berkaitan dengan penjualan kendaraan ini. Insiden ini memunculkan pertanyaan serius tentang motif yang berpusat pada keserakahan dan pengkhianatan. Seiring berlangsungnya proses hukum, pengungkapan lebih lanjut mengenai penjualan kendaraan dan implikasinya masih dinanti.
Rincian Mengerikan dari Kasus Mutilasi
Saat kita menggali detail mengerikan dari kasus mutilasi Ngawi, sangat penting untuk memahami keadaan mengerikan yang menimpa korban, UK, dan tersangkanya, Rohmad Tri Hartanto.
UK, berusia 29 tahun, memiliki kehidupan yang tragis berakhir setelah sebuah perselisihan keras dengan Antok, yang diduga mencekiknya selama konfrontasi.
Motif pembunuhan tampaknya terkait dengan keputusasaan finansial, dimana Antok menjual kendaraan UK seharga IDR 57 juta, meskipun masih dalam kredit.
Tindakan pengkhianatan ini tidak hanya menyoroti niatnya tetapi juga mengungkapkan lebih banyak tentang latar belakang UK, mengungkapkan seorang wanita yang hidupnya dipotong oleh pengkhianatan dan keserakahan.
Saat kita menganalisis elemen-elemen ini, kita mengungkap narasi yang penuh dengan horor, manipulasi, dan kehilangan tragis.
Penjualan Kendaraan Korban
Penjualan mobil Suzuki Ertiga berwarna putih milik UK merupakan elemen penting dalam mengungkap peristiwa tragis yang menyebabkan kematiannya. Rohmad Tri Hartanto, yang dikenal sebagai Antok, menjual mobil tersebut seharga IDR 57 juta melalui penjualan media sosial, meskipun kendaraan tersebut masih dalam kredit dan tidak memiliki dokumen kendaraan yang lengkap. Transaksi ini terjadi tepat sebelum ia membuang jasadnya, menimbulkan kekhawatiran besar bagi penyidik. Dana dari penjualan ini digunakan untuk membeli Toyota Vios hitam seharga IDR 75 juta, yang, bersama dengan Suzuki, telah disita sebagai barang bukti. Otoritas terus memeriksa penjualan ini secara mendalam, mengaitkannya dengan penyelidikan yang lebih luas atas tindakan mengerikan Antok.
Jenis Kendaraan | Harga Jual (IDR) | Status |
---|---|---|
Suzuki Ertiga | 57 juta | Disita |
Toyota Vios | 75 juta | Disita |
Metode Transaksi | Media Sosial | Sedang Ditinjau |
Dokumentasi | Tidak Lengkap | Sedang Diselidiki |
Konsekuensi Hukum dan Kecaman Publik
Tindakan Rohmad Tri Hartanto, terutama penjualan kendaraan korban, telah memicu gelombang pengawasan hukum yang melampaui kengerian kejahatan itu sendiri.
Menghadapi tuduhan pembunuhan berencana, dia bisa menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup menurut hukum Indonesia. Selain itu, tuduhan perampokan terhadap Antok menyoroti sifat berlapis dari kejahatan mereka.
Reaksi publik telah menjadi salah satu kemarahan, menuntut keadilan yang cepat dan hukuman yang lebih keras. Liputan media yang luas menunjukkan keinginan komunitas akan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelidikan.
Diskusi di media sosial mencerminkan kekhawatiran yang meningkat tentang keamanan dan efektivitas sistem peradilan dalam mengatasi kejahatan kekerasan. Implikasi hukum dari kasus ini berdampak mendalam, mendorong seruan kolektif untuk keadilan.
Nasional
Evakuasi Korban Meninggal di Menara Coran Bekasi Berhasil Berkat Kedatangan Crane
Fasilitas crane yang tiba tepat waktu di Coran Tower Bekasi mempercepat evakuasi korban, namun apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi ini?

Kedatangan tepat waktu sebuah crane di Menara Coran di Bekasi sangat membantu upaya evakuasi kami setelah runtuhnya bangunan yang tragis. Ini memungkinkan kami untuk aman mengangkat puing-puing dan menemukan korban yang telah meninggal di antara reruntuhan. Tim kami dari Basarnas dan departemen pemadam kebakaran bekerja sama dengan erat untuk memastikan efisiensi dan keamanan dalam operasi tersebut. Insiden ini tidak hanya menonjolkan kemampuan respons kami tetapi juga membuka diskusi tentang kemungkinan perbaikan. Kami mengundang Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyelidikan yang sedang berlangsung dan dampaknya terhadap komunitas.
Tinjauan Insiden dan Respons
Saat kita menilai insiden tragis di Menara Coran di Bekasi, kita mengetahui bahwa runtuhnya struktur tersebut mengakibatkan satu kematian yang dikonfirmasi dan beberapa luka-luka, dengan lima orang saat ini dirawat di rumah sakit.
Sebagai tanggapan terhadap bencana ini, operasi penyelamatan dimulai segera, dikoordinasikan oleh Basarnas. Sebuah crane tiba pada pukul 21:46 WIB untuk membantu mengangkat puing-puing dan mengevakuasi mereka yang terjebak.
Penilaian awal dari departemen pemadam kebakaran menunjukkan risiko signifikan terhadap kemungkinan runtuhnya struktur lebih lanjut, sehingga diperlukan pendekatan yang hati-hati untuk memastikan keamanan korban dan penyelamat.
Dengan perencanaan dan eksekusi yang cermat, tim fokus pada keamanan struktural untuk mencegah tragedi tambahan.
Saat penyelidikan terus dilakukan untuk menentukan penyebabnya, pikiran kami tetap bersama korban dan keluarga mereka di saat yang sulit ini.
Proses Evakuasi dan Tindakan Keselamatan
Sambil memastikan keamanan baik korban maupun penyelamat, kami memulai proses evakuasi untuk menara Coran yang runtuh.
Dengan kedatangan crane pada pukul 21:46 WIB, kami dapat menerapkan teknik penyelamatan yang efektif dan protokol keselamatan.
- Basarnas dan operator crane bekerja sama untuk mengangkat struktur dengan aman.
- Kami mengutamakan pengurangan beban sebelum penghapusan beton untuk mencegah keruntuhan lebih lanjut.
- Sebuah penilaian keamanan menyeluruh mengevaluasi kestabilan lokasi.
- Koordinasi dengan kepolisian setempat sangat penting untuk sebuah respons yang efektif.
Para penanggap darurat kami, termasuk departemen pemadam kebakaran, menilai risiko secara mendalam, memastikan pendekatan yang terstruktur.
Perencanaan dan eksekusi yang hati-hati ini memungkinkan kami menavigasi situasi yang kompleks, dengan memprioritaskan keselamatan sepanjang proses evakuasi.
Penyelidikan yang Sedang Berlangsung dan Pembaruan Mendatang
Proses evakuasi di Menara Coran telah membuka jalan bagi penyelidikan menyeluruh mengenai runtuhnya bangunan tersebut. Saat ini, otoritas sedang memeriksa garis waktu penyelidikan untuk mengungkap apa yang menyebabkan peristiwa tragis ini.
Penilaian keamanan dari lokasi masih berlangsung, bertujuan untuk menentukan stabilitas struktur yang tersisa. Lembaga-lembaga lokal, termasuk Basarnas dan departemen pemadam kebakaran, bekerja bersama untuk menganalisis peraturan keamanan yang diterapkan selama evakuasi.
Koordinasi mereka sangat penting dalam memastikan respons yang efektif dan akan menjadi kunci dalam mencegah kejadian serupa di masa depan. Seiring dengan munculnya temuan baru, kami akan terus memperbarui pembaca kami tentang kemajuan penyelidikan dan perubahan protokol keamanan yang mungkin timbul dari situasi yang tidak diinginkan ini.
-
Ekonomi2 hari ago
Info Terkini: Harga Beras Setra Ramos dan Berbagai Varietas Beras Hari Ini
-
Ekonomi2 hari ago
Kekurangan Berani Para Pencuri: Pertamina Kehilangan Rp 400 Juta Akibat Pencurian Avtur
-
Ekonomi2 hari ago
Hari ini, Harga Emas Antam Ditetapkan Rp889,000 per Gram: Tanpa Perubahan
-
Politik2 hari ago
Investigasi Judi Sabung Ayam Online: Polisi Distrik Malang Temukan Berbagai Fakta
-
Politik2 hari ago
Dugaan Serangan Siber: Akun Pemerintah Provinsi Jawa Timur Jadi Sasaran Judi Online
-
Lingkungan11 jam ago
Misteri Alam: Hujan Jeli di Gorontalo, Penyebab Terungkap?
-
Politik11 jam ago
Harvey Moeis dan Asetnya: Negara Mengambil Tindakan, Namun Masih Belum Cukup
-
Uncategorized11 jam ago
Operator Judi Online: Jumlah Warga Indonesia di Kamboja Meningkat Drastis